DEGRADASI LAHAN DAN DAMPAKNYA
TRHADAP KEHIDUPAN
PENGERTIAN DEGRADASI LAHAN
Degradasi lahan adalah proses di mana kondisi lingkungan biofisik
berubah akibat aktivitas manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi
lingkungan tersebut cenderung merusak dan tidak diinginkan. Bencana
alam tidak termasuk faktor yang mempengaruhi degradasi lahan, namun
beberapa bencana alam seperti banjir, longsor, dan kebakaran
hutan merupakan hasil secara tidak langsung dari aktivitas manusia sehingga
dampaknya bisa disebut sebagai degradasi lahan.
Degradasi lahan memiliki dampak terhadap produktivitas pertanian, kualitas lingkungan,
dan memiliki efek terhadap ketahanan
pangan.Diperkirakan hingga 40% lahan
pertanian yang ada di dunia saat ini telah terdegradasi.
DAFTAR
PROVINSI DAN LUAS WILAYAH INDONESIA TAHUN 2010
NO
|
KODE PROVINSI
|
NAMA PROVINSI
|
LUAS WILAYAH (KM2)
|
PERSENTASE TERHADAP LUAS
INDONESIA
|
1
|
11
|
NANGGROE ACEH
DARUSSALAM
|
57,956.00
|
3.03
|
2
|
12
|
SUMATERA UTARA
|
72,981.23
|
3.82
|
3
|
13
|
SUMATERA BARAT
|
42,012.89
|
2.20
|
4
|
14
|
RIAU
|
87,023.66
|
4.55
|
5
|
15
|
JAMBI
|
50,058.16
|
2.62
|
6
|
16
|
SUMATERA SELATAN
|
91,592.43
|
4.79
|
7
|
17
|
BENGKULU
|
19,919.33
|
1.04
|
8
|
18
|
LAMPUNG
|
34,623.80
|
1.81
|
9
|
19
|
BABEL
|
16,424.06
|
0.86
|
10
|
21
|
KEPULAUAN RIAU
|
8,201.72
|
0.43
|
11
|
31
|
DKI JAKARTA
|
664.01
|
0.03
|
12
|
32
|
JAWA BARAT
|
35,377.76
|
1.85
|
13
|
33
|
JAWA TENGAH
|
32,800.69
|
1.72
|
14
|
34
|
DI YOGYAKARTA
|
3,133.15
|
0.16
|
15
|
35
|
JAWA TIMUR
|
47,799.75
|
2.50
|
16
|
36
|
BANTEN
|
9,662.92
|
0.51
|
17
|
51
|
BALI
|
5,780.06
|
0.30
|
18
|
52
|
NUSA TENGGARA BARAT
|
18,572.32
|
0.97
|
19
|
53
|
NUSA TEGGARA TIMUR
|
48,718.10
|
2.55
|
20
|
61
|
KALIMANTAN BARAT
|
147,307.00
|
7.71
|
21
|
62
|
KALIMANTAN TENGAH
|
153,564.50
|
8.04
|
22
|
63
|
KALIMANTAN SELATAN
|
38,744.23
|
2.03
|
23
|
64
|
KALIMANTAN TIMUR
|
204,534.34
|
10.70
|
24
|
71
|
SULAWESI UTARA
|
13,851.64
|
0.72
|
25
|
72
|
SULAWESI TENGAH
|
61,841.29
|
3.24
|
26
|
73
|
SULAWESI SELATAN
|
46,717.48
|
2.44
|
27
|
74
|
SULAWESI TENGGARA
|
38,067.70
|
1.99
|
28
|
75
|
GORONTALO
|
11,257.07
|
0.59
|
29
|
76
|
SULAWESI BARAT
|
16,787.18
|
0.88
|
30
|
81
|
MALUKU
|
46,914.03
|
2.46
|
31
|
82
|
MALUKU UTARA
|
31,982.50
|
1.67
|
32
|
91
|
PAPUA BARAT
|
97,024.27
|
5.08
|
33
|
94
|
PAPUA
|
319,036.05
|
16.70
|
|
|
INDONESIA
|
1,910,931.32
|
100.00
|
Jenis degradasi lahan
Sejak
berabad-abad jenis degradasi lahan yang terjadi diantaranya disebabkan oleh erosi air, angin, dan
mekanis; degradasi secara kimiawi dan biologi. Empat jenis degradasi lainnya
telah muncul di abad ini, yaitu:[5]
- pencemaran akibat aktivitas
pertanian, industri, pertambangan, dan aktivitas komersial
- hilangnya lahan yang mampu
ditanami akibat pembangunan habitat manusia
- radioaktif antropogenik, umumnya tidak
disengaja
- cekaman lahan akibat konflik
bersenjata
Secara rinci
ada 36 jenis degradasi lahan yang semuanya disebabkan oleh manusia.
Penyebab Dari Degradasi Lahan
Degradasi
lahan merupakan masalah serius yang sebagian besar terkait dengan aktivitas
pertanian. Penyebab utama termasuk:
Kepadatan
populasi manusia yang tinggi tidak selalu terkait dengan degradasi lahan,
melainkan praktek yang dilakukan manusia terhadap lahan yang ditempatinya.
Populasi dapat mendayagunakan sekaligus melestarikan lahan jika menginginkannya
tetap produktif dalam waktu lama. Hingga kini, degradasi lahan merupakan faktor
utama penyebab migrasi manusia besar-besaran di Afrika dan Asia.[7]
DAMPAK DARI DEGRADASI LAHAN DAN
TERJADINY A LAHAN KRITIS
1.
Perubahan
kondisi iklim
Tumbuhan
berfungsi untuk meningkatkan penguapan melalui dedaunan (transpirasi) dan
menyerap panas. Jika tumbuhan itu banyak ditebang maka suhu udara akan
berkurang dan penguapan semakin berkurang.
2.
Hilangnya
spesies
Spesies
makhluk hidup yang ada di dalam hutan menjadi hilang atau bahkan punah karena
hutan sebagai habitatnya mengalami kerusakan. Sebagian hewan bermigrasi ke
wilayah lain yang kondisi hutannya lebih baik atau terpaksa masuk ke pemukiman
penduduk, merusak kebun atau mengganggu aktifitas manusia
3.
Kerugian
ekonomi
Kehilangan
berbagai jenis spesies makhluk hidup karena rusaknya lahan menimbulkan kerugian
yang tak ternilai harganya.
4.
Banjir
Banjir akan
semakin sering terjadi karena berkurangnya infiltrasi dan meningkatnya limpasan
permukaan
5.
Berkembangnya
masalah kemiskinan di kalangan petani
Berkembangnya
masalah kemiskinan di kalangan petani ini ternyadi karena produktifitas
lahannya terus menurun.
6.
Terjadinya
erosi
Terbukanya
lahan karena kerusakan hutan memungkinkan terjadinya erosi yang sangat intensif
pada lahan sehingga tanah menjadi tidak subur.
7.
Hilangnya
nilai estetika
Nilai
estetika dari keanekaragam tumbuhan dan hewan yang hidup pada suatu lahan
menjadi hilang.
8.
Berkurangnya
hasil-hasil hutan yang bernilai
Hasil-hasil
hutan yang secara ekonomi dapat memberikan keuntungan seperti kayu,
buah-buahan, dan tanaman obat akan berkurang atau bahkan hilang.
9.
Hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur, sehingga penjangkaran
(pencengkraman) akar tanaman tidak ada lagi. Selain itu, unsur-unsur hara juga
ikut terhanyutkan. Akibatnya tanah tidak subur lagi dan berkembang menjadi
tanah yang tandus.
10.Akibat
selanjutnya adalah produksi pertanian menurun. Pengelolaan pertanian menjadi
lebih mahal karena banyak pupuk yang harus dibeli dalam rangka mengembalikan
produktivitasnya.
11.Jika
biaya produksi pertanian menjadi tinggi, maka menjadikan kemiskinan bagi para
petani.
12.Semakin
berkurangnya alternatif pengusahaan lahan, sebab jenis tanaman yang dapat
tumbuh semakin terbatas.
13.Karena
lahan garapannya sudah tidak subur, maka petani akan membuka hutan untuk
dijadikan sebagai lahan garapan baru. Hal ini sangat berbahaya untuk terjadinya
erosi kembali.
14.Hutan
semakin gundul dan erosi terus terjadi, akibatnya sumber air tanah semakin
berkurang karena infiltrasi air tidak terjadi lagi. Selanjutnya, air limpasan
semakin banyak dan mengakibatkan bahaya banjir di bagian hilir.